A. INDIKATOR
3.7.1 Menyimpulkan pemahaman dasar terkait hukum I termodinamika
3.7.2 Menggunakan formulasi besaran-besaran pada proses termodinamika
3.7.3 Mengatribusikan pemahaman terkait hukum I termodinamika pada proses termodinamika
3.7.1 Menyimpulkan pemahaman dasar terkait hukum I termodinamika
3.7.2 Menggunakan formulasi besaran-besaran pada proses termodinamika
3.7.3 Mengatribusikan pemahaman terkait hukum I termodinamika pada proses termodinamika
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. menyimpulkan
pemahaman terkait hukum I termodinamika
2. menentukan
nilai energi dalam pada proses termodinamika
3. mengorganisasikan
nilai kalor pada proses termodinamika
C. MATERI AJAR
1. Peta Konsep
1. Peta Konsep
Gambar
2.1 peta konsep pertemuan kedua
2. Materi
a) Hukum I Termodinamika
Hukum pertama
termodinamika dikenal dengan prinsip konservasi energi. Hukum pertama ini
memberikan dasar yang kuat untuk mempelajari hubungan antara berbagai bentuk
energi dan interaksi energi.
Berdasarkan
pengamatan eksperimental, hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa, “energi
tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi hanya bisa berubah bentuk dari
satu bentuk energi ke energi yang lain”. Oleh karena itu, setiap bagian
energi harus diperhitungkan selama proses.
Dari kekekalan
energi ini, kita akan mengemukakan sebuah hukum penting, dimana energi dalam
pada suatu sistem akan naik jika kerja dilakukan padanya atau jika kalor
ditambahkan pada sistem tersebut. Energi dalam pun bisa turun jika kerja
dilakukan oleh sistem atau kalor keluar dari sistem, sehingga kalau diubah ke
dalam bentuk persamaan akan menjadi,
Persamaan di
atas dikenal sebagai hukum pertama termodinamika. Inilah kenapa hukum
pertama termodinamika merupakan pernyataan hukum kekekalan energi. Karena
sampai abad kesembilan belas, hukum kekekalan energi tidak dirumuskan. Karena
bergantung pada interpretasi kalor sebagai transfer energi.
Agar lebih
memahami terkait hukum pertama termodinamika, silahkan klik link di bawah ini:
atau bisa
tonton video di bawah ini:
b) Aplikasi
Hukum I Termodinamika pada Proses Termodinamika
Inilah
pengaplikasian hukum pertama termodinamika jika dilibatkan ke dalam beberapa
proses. Ada beberapa proses yang berhubungan dengan usaha, perubahan volume, suhu,
tekanan, dan energi dalam gas. Proses-proses tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1)
Isobarik
Isobarik
merupakan proses perubahan keadaan sistem pada tekanan konstan.
Persamaan gas ideal yang berlaku pada proses isobarik sesuai dengan hukum Charles,
yaitu:
Usaha yang dilakukan pada proses ini sebesar,
Perubahan energi dalam pada proses ini sebesar,
Besarnya kalor pada proses ini sebesar,
Kurva P – V pada proses isobarik berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu V.
Gambar
2.2 Proses Isobarik
2)
Isokhorik
Isokhorik
merupakan proses perubahan keadaan sistem pada volume konstan. Persamaan
gas ideal yang berlaku pada proses isokhorik sesuai dengan hukum Gay-Lussac,
yaitu:
Pada proses
ini, perubahan volume yang dihasilkan bernilai nol, sehingga usahanya:
Perubahan energi dalam pada proses ini:
Kalor pada proses ini:
Kurva P – V
pada proses isobarik berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu P
Gambar 2.3 Proses Isokhorik
3)
Isotermik
Proses
isotermik adalah proses perubahan keadaan gas pada suhu konstan. Proses
ini sesuai dengan hukum Boyle, yaitu:
Karena tidak adanya perubahan suhu, sehingga energi dalam sistem juga tidak mengalami perubahan,
Sehingga nilai
usahanya menjadi:
Dan nilai kalor pada proses ini,
Grafik pada
proses isotermik terlihat bahwa, tekanan berbanding lurus dengan kebalikan
volume, sehingga kurva P-V berbentuk hiperbola.
Gambar
2.4 Proses Isotermik
4)
Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan gas bila tidak ada kalor
yang masuk dan keluar dari sistem, atau dengan kata lain:
Artinya pada proses adiabatik seluruh kerja yang dilakukan/diterima gas digunakan
untuk menurunkan/menaikkan energi dalam gas. Sehingga nilai energi dalam pada proses ini,
usaha yang dilakukan gas pada proses adiabatik adalah:
Karena laplace adalah ketetapan, maka
kurva P-V berbentuk hiperbola seperti proses isotermik. Namun kurva P-V pada
proses adiabatik lebih curam
Gambar 2.5 Proses Adiabatik
Untuk lebih memahami keempat proses
di atas, silahkan simak video di bawah ini:
0 comments:
Posting Komentar