Guru
besar fisika di Indonesia, Yohanes Surya membuktikan bahwa anak yang paling
bodoh sekalipun bisa dilatih untuk berprestasi. Beliau selaku kepala Surya
Institute, lembaga training matematika, mengatakan 90 anak dari Papua yang
berlatih di Surya Institute bisa mendapatkan prestasi yang luar biasa.
“Ada
yang dulu tidak bisa menghitung, sekarang mendapatkan perunggu di olimpiade
nasional. Ada pula yang empat tahun tinggal kelas sekarang mendapatkan perunggu
di lomba robot,” kata Yohanes, penulis buku Mestakung ini.
Beliau
menceritakan, sengaja melatih anak yang dianggap paling bodoh di Papua.
Anak-anak ini dilatih selama enam bulan dan pengalami perkembangan prestasi
yang luar biasa. Ia menegaskan, tidak
ada anak yang bodoh. Menurut Yohanes “Semua anak dilahirkan pintar,”. Ia
mengatakan dengan berlatih berhitung secara terus menerus, maka anak akan
terbiasa sehingga bisa pintar pelajaran matematika. Ia sengaja meminta kepada
pemerintah daerah untuk memberikan kesempatan anak yang paling bodoh untuk
dilatih. Bagi mereka yang dikirim oleh Pemda, seluruh biaya hidup ditanggung oleh
daerah tersebut.
Fisika
bukanlah mengenai bakat, keahlian dalam bidang fisika dapatlah dipelajari.
Seperti mempelajari bahasa baru, mempelajari alat musik baru seperti piano,
atau belajar bermain basket, fisika juga dapat dipelajari.
Ibarat
belajar bahasa, terdapat banyak kosakata dan grammar (tata bahasa), dalam fisika juga demikian,
kosakatanya adalah vektor, kecepatan, muatan, momentum, inersia, dan lain
sebagainya. Tatabahasanya adalah persamaan untuk dapat menemukan solusi dari
suatu persamaan, seperti persamaan relativitas, persamaan maxwell, persamaan
newton, dan lain sebagainya.
Mempelajari
kosakata dan mempelajari pemecahan masalah membutuhkan teknik pembelajaran yang
berbeda. Kosakata dapat dipelajari dengan hafalan dan pemahaman, sedangkan
memecahkan permasalahan hanya dapat dipelajari dengan mencoba latihan soal,
mencoba, dan terus mecoba hingga bisa menyelesaikan suatu soal fisika kurang
dari 1 menit!! Dan untuk keduanya berlaku aksioma, pengulangan adalah induk
dari pengetahuan. “Repetition is the mother of knowledge”
Seorang
guru fisika sebenarnya tidak dapat mengajar fisika pada muridnya. Karena fisika
bukanlah suatu kumpulan fakta. Fisika adalah metode berfikir dan hanya siswa
tersebut yang dapat mengajari pikirannya untuk berfikir.
3
kata kunci untuk dapat menjadi master fisika:
1.
Kemampuan menganalisa
2.
Kemampuan menerapkan konsep yang sesuai
3.
Kemampuan menyelesaikan permasalahan
Penelitian
selama kurang lebih 15 tahun membuktikan bahwa cara terbaik untuk dapat
menguasai fisika dengan cepat dan efektif adalah melalui bekerja kelompok untuk
menyelesaikan suatu persoalan secara bersama-sama. Metode tersebut lebih efektif
dibandingkan dengan metode pembelajaran di kelas dari guru ke siswa.
Agar
sukses mempelajari fisika, berapa lama waktu yang efektif untuk belajar fisika
diluar kelas?
A.
Kurang dari 2 jam perminggu
B.
2-4 jam perminggu
C.
4-6 jam perminggu
D.
6-8 jam perminggu
E.
Lebih dari 8 jam perminggu
Berdasarkan
penelitian, jawabannya adalah C. Selama 4-6 jam.
Jadi,
ingin menjadi jago fisika? Belajar fisika dengan menyelesaikan soal-soal
latihannya minimal 45 menit sehari selama seminggu berturut-turut!
0 comments:
Posting Komentar